Apa Kelas Favoritmu? Yuk Camping Yuk Bun! (Jurnal 5 Kelas Ulat-Ulat Bunda Cekatan Ibu Profesional)

Apa Kelas Favoritmu? Yuk Camping Yuk Bun!

Jurnal 5 Kelas Ulat-Ulat Bunda Cekatan Ibu Profesional

 

Masuk minggu kelima di Kelas Ulat-Ulat, uwaaaaah saatnya refreshing! Setelah sibuk memetik apel dan berkeliling dari satu kebun ke kebun lain untuk mengisi keranjang, tibalah kami di hutan pinus yang artinya, mari turunkan keranjang sejenak dan bersiap mendirikan tenda. Mari ber-camping ria!

Tengok kanan tengok kiri, para tetangga yang juga lelah setelah perjalanan jauh, sama-sama berhenti untuk mendirikan tenda. Kami saling melempar senyum. Saya kunjungi beberapa tenda sambil membawa cemilan manis, beberapa tetangga pun mengunjungi saya sambil membawa manisan lezat. Kami berbagi makanan, berbagi cerita. Hasilnya, saya punya banyak oleh-oleh untuk saya nikmati pelan-pelan sambil tetap mengunyah apel di keranjang.

Ini maksudnya camping beneran nih? Kapan dan di mana? Ahaha. Maksudnya, kami para ulat alias mahasiswi Bunda Cekatan sedang rehat sejenak melepas lelah, menyapa teman-teman sesama ulat pejuang apel (baca: ilmu sesuai mindmap) untuk mendengarkan kisah perjalanan mereka, menanyakan kelas favorit mereka, dan alasan kenapa betah bermukim di kelas tersebut.

Total teman yang saya hubungi (baik yang saya kunjungi atau yang datang berkunjung) ada 22 orang. Sepertiga saya hubungi karena ketertarikan secara personal sejak sebelum bertemu di Kelas Bunda Cekatan, sepertiga karena potluck atau go live yang menarik sesuai mindmap saya, sepertiga terakhir random, dipilih secara acak lewat telegram, WA, dan facebook. Sebutan ‘sepertiga’ ini tidak benar-benar berarti sepertiga (22/3) ya, maksud saya proses penemuan ke-22 teman baru ini berdasarkan ketiga pengelompokan yang tadi saya sebutkan. Itu untuk ‘orangnya’. Untuk kelas favorit, semuanya murni pendapat mereka, alias saya tidak memilih berdasarkan kelas tertentu yang saya targetkan. Di bawah ini, saya mau berkisah tentang beberapa teman yang berada di kuadran sepertiga pertama, ya.

Pertama, Mbak Rindha Devi dari IP Malang. Mbak Rindha adalah orang pertama yang saya hubungi, yang paling menarik perhatian saya. Alasannya, beliaulah alasan saya masuk IIP. Kami tidak saling mengenal, tapi kami berteman di facebook, karena beliau adalah salah satu fasilitator dalam ajang ASEANpreneurs Idea Canvas 2012 yang pernah saya ikuti. Singkat cerita, Mbak Rindha pernah menuliskan ketertarikannya pada IIP dan Bu Septi di post facebooknya, saya yang membacanya pun langsung mencari tahu tentang IIP dan memutuskan bergabung di dalamnya. Bertahun kemudian, kami dipertemukan di Kelas Talent Mapping Bunda Cekatan, saya kaaaaaget sekali! Senang sekali! Di jurnal kelima inilah akhirnya saya berkesempatan menghubungi beliau sekaligus berkenalan secara resmi, MaasyaaAllaah alhamdulillah.

Kedua dan ketiga, Mbak Yulita dari IP Tangsel dan Mbak Aisyah dari IP Samkabar. Duluuu sekali, entah tahun berapa, pernah ikut kulwap “Montessory for Babies” yang dibawakan kedua perempuan hebat tersebut. Qadarullah sekelas dengan Mbak Yulita di IP Tangsel, dan bertemu Mbak Aisyah di Kelas Manajemen Emosi Bunda Cekatan. MaasyaaAllaah alhamdulillah, langsung deh saya gunakan kesempatan ini untuk mengenal beliau berdua lebih dalam.

Keempat, Mbak Wita dari IP Sulawesi. Kami pernah sama-sama menjalani magang pengurus IP Sulawesi yang interaksinya hanya secara online, tidak saling bertemu muka. Waktu itu beliau baru mutasi ke IP Sulawesi, tapi kiprahnya di magang kepengurusan sungguh terlihat. Dan ternyata, beliau juga seorang fasil. Setelah saya hubungi secara langsung, ternyata kami punya ketertarikan yang sama di bidang penulisan cerita anak, buku cerita anak beliau bahkan sudah beredar di Gramedia. Salut, MaasyaaAllaah.

Kelima, Mbak Fitriani dari IP Tangsel. Beliau adalah salah satu fasilitator favorit saya di Kelas Bunda Sayang IP Sulawesi dulu. Saya kagum dengan pemikiran-pemikiran beliau semasa mem-fasil, dan penasaran kira-kira apa yang beliau cari di Kelas Bunda Cekatan ini. Ternyata beliau memfavoritkan Kelas Bisnis, MaasyaaAllaah. Kendati beliau fasil saya, saya tidak pernah mengenal beliau secara langsung sebelumnya.

Keenam dan seterusnya adalah orang-orang spesial yang membuat saya tertarik baik lewat kesan kuatnya, potluck lezatnya, go live hebatnya, dan ke-‘random’-an yang MaasyaaAllaah ternyata menambah banyak insight baru bagi saya, menggoda saya mencicipi makanannya, dan merasa bahwa ‘wah, ternyata kami sehati’, ‘wah, kami sama-sama pernah melewati tahap ini’, ‘wah, kakak ini inspiratif sekali’. Orang-orang hebat yang MaasyaaAllaah Allaah takdirkan untuk bisa saya kenal secara personal. Semoga pertemanan ini membawa berkah dan berlanjut hingga jannah-Nya, aamiin.

Nah, kalau penasaran dengan ke-22 sosok hebat yang menemani kisah dimulainya pertemanan baru sesama ulat ini, inilah beliau-beliaunya.

tabel nama

Men-japri satu per satu orang-orang hebat di atas sungguh adalah hal yang menyenangkan. Awalnya gugup, sudah benar tidak ya, lama-lama keasyikan dan sedih harus menutup percakapan karena memang masih harus membagi waktu untuk bercakap dengan yang lain. Nah, kalau dijadikan grafik batang, beginilah hasil percakapan kami tentang kelas favorit beliau-beliau dengan alasan-alasan yang mungkin akan saaaaaangat panjang kalau saya tuliskan satu-satu. Rata-rata alasan singkatnya adalah sesuai mindmap, alasan lebih detailnya saya rasa personal ya jadi tidak bisa saya bagikan di sini.

tugas kelas favorit

Dari grafik batang di atas, terlihat Kelas Manajemen Waktu menjadi kelas favorit di lingkar pertemanan ke-22 ulat Bunda Cekatan yang saya kumpulkan. Jumlah yang memfavoritkannya ada 10 orang. Posisi kedua dipegang Kelas Manajemen Emosi dengan total 4 orang. Selebihnya Kelas Talent Mapping, Financial, Bisnis, Manajemen Gadget, Sastra, Portofolio Naak, Homeschooling, dan Kerumahtanggaan masing-masing 1 orang.

Untuk regionalnya, asal daerah masing-masing ke-22 ulat responden, kalau dibuat grafik batang, hasilnya jadi begini.

tugas regional

Wah, terlihat posisi pertama diduduki oleh IP Malang. Apakah ini pertanda bahwa impian kami sekeluarga untuk berdomisili di Malang akhirnya akan tercapai? Ahaha, aamiin aamiin aamiin. Tiada yang tak mungkin kalau Allah berkehendak, kan? Aamiin.

 

#janganlupabahagia
#jurnalminggu5
#materi5
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Tinggalkan komentar